Wisata Museum Pusaka Nias

Wisata Museum Pusaka Nias

Wisata Museum Pusaka Nias

 

Museum Pusaka Nias merupakan satu-satunya wahana penyimpan kemegahan budaya Nias. Berlokasi di Jalan Yos Sudarso No. 134-A Gunungsitoli, Nias, Sumatera Utara. Saat mengunjungi museum ini maka secara bersamaan Anda dapat juga menyambangi obyek wisata tepi pantai yang tidak jauh dari museum. Dapat pula melihat koleksi binatang langka dan tanaman khas Nias, atau menginap di rumah adat Nias yang memang dapat disewa di tempat ini. Museum Pusaka Nias juga telah bekerja sama dengan International Labor Organization (ILO) untuk melakukan rehabilitasi rumah-rumah adat yang tersebar di desa-desa adat se-Pulau Nias. Beberapa di antaranya seperti di Kecamatan Gunungsitoli Barat (Kota Gunungsitoli), Kecamatan Hiliserangkai (Kabupaten Nias), Kecamatan Lahomi (Kabupaten Nias Barat) dan di Kabupaten Nias Utara dan Nias Selatan.

#Kuliner

Mie Aceh Tip Top di Jalan Yos Sudarso Gunungsitoli (dekat simpang desa Iraonogeba Gunungsitoli) menjadi satu-satunya tempat yang menghidangkan masakan khas Aceh. Selain itu, tersedia juga nasi goreng, nasi soto, mie sop dan tahu isi. Rumah makan Alam Ceria di Jalan RRI Desa Iraonogeba Gunungsitoli menyajikan menu yang tak biasa yaitu daging biawak, ular, kelelawar dan bekicot. Akan tetapi rumah makan ini ramai dikunjungi terutama pada jam makan siang.

#Kegiatan

Anda dapat berkeliling melihat Museum yang memiliki beberapa Pavilion, Museum ini memiliki beberapa paviliun sesuai fungsinya masing-masing, yaitu: Paviliun I menyimpan beragam artefak mulai dari kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat hingga sisi religius. Artefak tersebut menampilkan dimensi kehidupan Masyarakat Nias yang agung, terhormat dan tegas. Paviliun II berisi peninggalan alat kehidupan seperti perhiasan, alat dapur serta peralatan perjamuan yang terbuat dari kayu, batu dan keramik. Di sini tersimpan pula ragam bentuk peti jenazah dan peralatan yang dipakai dalam ritual religi kuno. Di Paviliun III menyimpan alat keseharian suku-suku di Pulau Nias mulai dari tempat tinggal, peralatan dan teknologi rumah tangga, kesenian, pertanian, pertukangan, hingga peralatan berburu. Di Paviliun IV, Anda dapat melihat serangkaian batu pilihan yang dianggap hidup dan bisa berbicara pada generasi saat ini tentang leluhurnya. Di Paviliun V menjadi ruang pameran temporer, ceramah, audio-visual atau pun untuk ruang diskusi pendidikan.

Ada hal menarik lainnya di museum ini yaitu memelihara ratusan ekor binatang khas Pulau Nias dimana keberadaannya mulai berkurang akibat perburuan. Hewan-hewan tersebut dipelihara dalam kandang-kandang terpisah. Beberapa diantaranya adalah nago (kijang), laosi (kancil), magiaodano (sejenis beo), buaya, kera, musang, kura-kura, landak, burung bangau serta beberapa jenis burung. Binatang tersebut sebagian besar merupakan sumbangan masyarakat Nias. Selain hewan, di museum ini ada juga beragam tanaman khas Nias yang kini mulai sulit untuk dijumpai. Beberapa diantaranya adalah pohon fosi, dimana dalam kepercayaan kuno masyarakat Nias, fosi adalah pohon yang dapat memberikan suatu tanda, misalnya dahannya patah itu artinya ada bangsawan yang meninggal. Ada juga sinasa yaitu sejenis pandan yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan tikar.

#Tranportasi

Gunungsitoli merupakan pintu gerbang ke Pulau Nias. Bandara Binaka berjarak 15 km dari kota ini yang dapat Anda capai dengan beberapa rute yaitu melalui Kota Medan atau Padang. Dari Medan tersedia penerbangan dengan Merpati dan SMAC. Setiap harinya setidaknya ada dua penerbangan, pagi dan siang. Tarifnya berkisar Rp 500.000. Pesawat akan mendarat di Bandara Binaka, Gunung Sitoli. Dari Padang ada dua jalur alternatif melalui darat dan udara. Jalan darat dari Padang harus ke Sibolga terlebih dahulu dengan lama perjalanan sekira 6 jam. Dari Sibolga menuju Gunung Sitoli menggunakan kapal fery cepat selama 3 jam dengan tarif termahal Rp 100.000. Melalui jalur udara maka Anda bisa menggunakan penerbangan perintis maskapai penerbangan SMAC yang beroperasi hanya pada Senin dan Jumat. Penerbangan ini akan transit ke Pulau Telo kemudian langsung ke Binaka. Tarifnya penerbanganya Rp 250.000.

#Akomodasi

Seperti diutarakan di muka bahwa memang museum ini juga berperan sekaligus sebagai akomodasi atau penginapan. Tersedia kamar yang dapat disewa dengan harga terjangkau dengan tarif Rp 40.000 hingga Rp 75.000 per malamnya. Tersedia enam kamar yang nyaman, bersih dan asri. Lokasinya juga berada di pinggir pantai yang cantik. Selain kamar disewakan juga beberapa paviliun dengan model rumah adat Nias (Omo Hada) seharga Rp 150.000, per malamnya. Di dalamnya lengkap dengan kamar mandi dan dapur. Akomodasi ini bahkan sangat direkomendasikan apabila Anda datang bersama keluarga atau grup kecil.

Museum ini juga diperlengkapi dengan 2 balai pertemuan yang dapat disewa. Pertama, Omo Bale (balai pertemuan) khas Bawomataluo (Nias Selatan) yang terbuat dari kayu dengan kapasitas 60 orang. Kedua adalah Bintang Timur dengan kapasitas 100 orang, terbuat dari batu dengan atap melengkung. Uniknya bangunan ini dirancang tepat agar dapat melihat Matahari terbit dan terbenam.

 

PESAN / CARI TAKSI
di Surakarta (Solo) & Sekitarnya
Hubungi : KOSTI TAKSI SOLO
Phone : 0271-856300, 0815-6780-7777, 0813-9090-2900
WhatsApp : 0822-6417-9700
Pengaduan : 0271-857858
Info Tarif Kosti Tujuan Luar Kota / Daerah
Info Tarif Khusus penjemputan dari Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Solo-Surakarta

Jika ada pertanyaan tambahan atau anda butuh bantuan lebih lanjut, silahkan hubungi tim teknis kami.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar