Deru suara mesin mulai berhenti ketika kapal merapat di Dermaga Mandati, Pulau Wangi-Wangi. Beberapa awak kapal mulai sibuk manambatkan kapal dan menurunkan jangkar. Penumpang pun mulai menjejak satu persatu dan bersiap menyisir berbagai keindahan di Pulau Wangi-Wangi.
Wangi-Wangi merupakan salah satu pulau dari empat pulau yang membentuk Kepulauan Tukang Besi di Sulawesi Tenggara, yaitu Pulau Wangi-Wangi, Pulau Kaledupa, Pulau Tomia, dan Pulau Binongko. Mengapa disebut Kepulauan Tukang Besi? Itu karena di kepulauan ini dulunya hidup pandai besi yang terkenal kehandalannya membuat keris tradisional. Selain menjadi pintu gerbang menuju ke keindahan Wakatobi, Wangi-Wangi juga merupakan pusat administrasi Kabupaten Wakatobi.
Keindahan perairan Pulau Wangi-Wangi sudah tidak diragukan lagi sebagai salah satu yang paling indah di dunia. Tidak heran jika perairan pulau ini menjadi tempat favorit bagi para penggila wisata bahari. Perairan Wangi-Wangi memiliki kekayaan berbagai jenis ikan dan terumbu karang berbagai bentuk, ada yang datar, landai, cekung dan berbentuk diding terjal sampai berbentuk gua-gua.
#Transportasi
Dari Jakarta Anda bisa menggunakan maskapai penerbangan Batavia Air, Garuda, Lion Air, Merpati dan Sriwijaya dengan tujuan Kendari, ibu kota Sulawesi Tenggara, kemudian melanjutkan perjalanan dengan kapal langsung dari Pelabuhan Kendari ke Pulau Wangi-Wangi. Kapal berangkat tiga kali seminggu dengan waktu tempuh sekitar 10 jam.
Cara lain untuk bisa mencapai Pulau Wangi-Wangi adalah dengan menggunakan kapal cepat regular dua kali sehari dengan keberangkatan melalui Bau-Bau di Pulau Buton kemudian melewati Raha di Pulau Muna. Waktu tempuh dari jalur ini sekitar 5 jam.
#Kegiatan
Ada banyak atraksi wisata yang bisa Anda kunjungi ketika berkunjung ke Pulau Wangi-Wangi, selain pantainya yang indah, masyarakatnya pun ramah dan mudah tersenyum. Berikut beberapa destinasi wisata yang bisa Anda kunjungi di Wangi-Wangi.
##Pantai Moli'i Sahatu
Pantai Moli'i Sahatu merupakan salah satu pantai yang indah di Kabupaten Wakatobi. Disebut Molii Sahatu, berasal dari kata Molii dalam bahasa daerah setempat berarti mata air, sedang Sahatu berarti seratus. Pantai ini mempunyai keunikan, yakni terdapat sekiranya seratus mata air yang muncul dari dasar laut, meskipun keluar dari dasar laut, namun airnya, tetap terasa tawar.
##Pulau Kapota
Anda dapat menikmati pantai pasir putih, hutan mangrove, berjalan-jalan di sekitar danau (Danau Tailaro Ntooge) dan siapa pun yang memiliki jiwa petualang dapat menjelajahi gua. Dengan gerbang masuk setinggi 12m, gua terbagi menjadi empat ruangan yang dihiasi dengan ornamen goa berupa tiang (bebatuan goa yang berdiri tegak) dan fauna goa seperti Amblypygi (Sogophrynus Sp). Sebuah kolam air payau kecil terletak di lorong yang menghubungkan ruang kedua dan ketiga dari gua. Kelelawar menggantung dari langit-langit membuat gua ini juga dikenal dengan Bat Cave.
##Upacara Adat Karia'a
Upacara adat Karia'a merupakan salah satu tradisi suku Buton di Wakatobi yang dilakukan sejak tahun 1918. Biasanya dilakukan disebuah lapangan terbuka, ditandai dengan suara nyanyian dari sekelompok ibu-ibu. Seluruh peserta perayaan Karia'a akan mendapatkan bagian dari Syara (pemimpin upacara Karia'a). Kemudian, semua peserta upacara akan menuju batanga (tempat perayaan) dari rumah mereka masing-masing dengan menggunakan kansoda'a (usungan yang terbuat dari bamboo atau besi). Perayaan Karia'a dilakukan dengan arak-arakan keliling kampung, uniknya dalam perayaan ini yang diusung adalah anak perempuan yang telah didandani dengan pakaian adat daerah dan setiap usungan berisi tiga sampai lima anak perempuan. Mereka diusung oleh empat sampai sepuluh laki-laki dewasa. Arak-arakan Karia'a boleh juga diikuti oleh laki- laki dewasa yang sudah disunat tapi belum pernah mengikuti perayaan Karia'a sebelumnya.
##Puncak Waginopo
Puncak Waginopo merupakan salah satu objek wisata dataran tinggi di Pulau Wangi-wangi. Dari atas puncak ini, wisatawan dapat menikmati pemandangan alam, areal perkebunan penduduk yang ditanami jambu mete, singkong dan kacang. Selain itu, wisatawan juga dapat menikmati panorama laut dan matahari terbenam (sunset). Lokasi wisata ini terletak di Desa Waginopo, Kecamatan Wangi-Wangi dengan jarak tempauh sekitar 1,5 km dari Kota Wanci dan dapat ditempuh menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
##Benteng Mandati Tonga
Benteng Mandati Tonga terletak di Desa Mandati Kecamatan Wangi-Wangi Selatan. Benteng tersebut berbentuk persegi panjang dengan luas kurang lebih 1 hektar. Pagar tertinggi benteng sekitar 7 meter terletak di bagian barat dan selatan. Pada pagar benteng terdapat lubang bekas penyimpan meriam. Di bagian timur benteng terdapat makam La Melangka Tu'u dan di sebelah utara terdapat makam orang Belanda. Jarak benteng dari ibukota kabupaten kurang lebih 7 km, dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua dan roda empat melalui jalan setapak, kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh kuran lebih 1 km.
##Benteng Liya
Benteng Liya terletak di Desa Liya Togo Kec. Wangi-Wangi Selatan. Benteng Liya terdiri dari empat lapis dengan 12 Lawa (Pintu), 12 lawa tersebut merupakan pintu keluar yang digunakan masyarakat kerajaan untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya.
Benteng Liya dibangun 1538 M atau abad ke 15 pada masa Syekh Abdul Wahid di atas bukit, jarak benteng dari pinggir laut adalah sekitar 1,5 km. Dengan bentuk jalan yang menyerupai angka 9. Dari benteng terlihat jelas wilayah laut utara, timur dan selatan. Di dalam benteng terdapat Masjid Keraton Liya yang berjarak 8 Km atau 15 menit dari Ibukota Kabupaten, dapat ditempuh menggunakan alat transportasi roda dua dan empat.
#Kuliner
Karena Pulau Wangi-Wangi merupakan pusat administrasi di Kabupaten Wakatobi maka kebutuhan kuliner lebih beragam di pulau ini dibandingkan di pulau-pulau lainnya. Anda bisa menikmati beberapa olahan laut yang masih sangat segar, misalnya kerang lunak (buli-buli) yang ditumis dengan campuran bawang goreng dan terasi, ikan bakar, sop ikan dan ada juga ikan yang disajikan seperti sushi dari Jepang dimana ikan diolah dengan rendaman air jeruk nipis selama 15 menit lalu disajikan mentah, hidangan tersebut dinamai perangi. Makanan lain di Pulau Wangi-Wangi yang patut Anda cicipi antara lain, yaitu tombole (tepung ubi kayu di campur dengan kelapa parut di bungkus daun pisang lalu di bakar dengan batu yang panas), kasouami (terbuat dari singkong), Barongko (berbahan dasar pisang yang di kukus dengan daun pisang).
#Akomodasi
Karena Wangi-Wangi merupakan pusat administrasi Kabupaten Wakatobi maka untuk mendapatkan akomodasi lebih memadai di pulau ini. Terdapat hotel, penginapan dan bahkan resort di pulau ini. Masyarakat Pulau Wangi-Wangi juga menyewakan rumah mereka kepada wisatawan dengan harga sekitar Rp 50.000 sampai Rp 150.000 per malam. Jika Anda menginginkan persinggahan sementara yang memiliki fasilitas lengkap maka bisa menginap di resort atau hotel berbintang dengan harga per malamnya berkisar Rp 500.000 sampai Rp 2.000.000.
#Tips
Jika Anda ingin berkunjung ke Pulau Wangi-Wangi, waktu yang paling tepat adalah dari bulan April sampai Juni. Pilihan lain adalah dari Oktober sampai Desember.
Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi http://www.wakatobitourism.com"
PESAN / CARI TAKSI
di Surakarta (Solo) & Sekitarnya
Hubungi : KOSTI TAKSI SOLO
Phone : 0271-856300, 0815-6780-7777, 0813-9090-2900
WhatsApp : 0822-6417-9700
Pengaduan : 0271-857858
Info Tarif Kosti Tujuan Luar Kota / Daerah
Info Tarif Khusus penjemputan dari Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Solo-Surakarta
Jika ada pertanyaan tambahan atau anda butuh bantuan lebih lanjut, silahkan hubungi tim teknis kami.