Wisata Vihara Buddhagaya Watugong

Wisata Vihara Buddhagaya Watugong

Wisata Vihara Buddhagaya Watugong

 

Watugong adalah nama sebuah kawasan di tepi Selatan Kota Semarang, namanya didapatkan dari sebuah batu berbentuk gong di area ini. Itulah sebabnya masyarakat setempat saat membina jalan raya di kawasan ini menyebutnya "watugong" atau batu seperti gong.

Watugong selalunya dikaitkan dengan nama vihara Avalokitesvara di kawasan Vihara Buddhagaya yang berdiri tak jauh dari bukti fisik Watugong. Vihara ini tinggi menjulang 7 tingkat dan diresmikan tahun 2006. Seorang donatur pengikut Buddha bernama Po Sun Kok memprakarsai pembangunan vihara setinggi 45 meter ini dari yang asalnya sebuah vihara kecil.

Istimewanya, beberapa bahan vihara sengaja didatangkan dari Tiongkok, seperti railing tangga batu, tiang batu yang berjumlah dua dengan ukiran menawan, serta genting pun diimport dari Tiongkok. Sisanya didatangkan dari sumber tempatan. Tahun 1955 YM Bhante Narada dan Bhante Ashin meresmikan vihara ini.

Vihara Buddhagaya Watugong merupakan vihara pertama di Indonesia setelah keruntuhan kerajaan Majapahit. Bangunan lainnya yang tak kalah penting ialah Gedung Vihara Avalokitesvara atau Dharmasala. Ruangan besar dengan patung Buddha di dalamnya yang digunakan untuk memaparkan ajaran-ajaran dan nilai-nilai Dharma. Tempat ini sudah berdiri sejak 1955 dan nilai pentingnya ialah bahwa disinilah pertama kali semua persatuan Buddhisme dihimpunkan.

Salah satu peninggalan vihara tua di Watugong ialah patung Buddha tidur di bawah pohon Sala. Sejarah mencatat bahwa Sang Buddha dilahirkan di bawah pohon Sala, dan begitu pun saat meninggalnya, Buddha menghembuskan nafas terakhir di antara dua pohon Sala. Pohon ini harum bunganya menyebar sesaat berada di dekatnya. Selain itu, dikenal juga dari buahnya yang jatuh ke tanah dan terbelah akan mengeluarkan bau tak sedap. Nampak ada nilai filosofi yang terkandung dari pohon ini.

#Transportasi
Vihara di Watugong dapat ditempuh dengan kendaraan dari Semarang ke arah Solo dengan melalui jalan yang cukup padat dilalui kendaraan ke luar kota yang disebut Jalan Raya Ungaran. Melalui jalan tol, tempat ini dapat ditempuh selama 30 menit.

#Tips
Vihara Watugong terletak di jalur Jalan Raya Ungaran. Bila datang pada Minggu sore, tempat parkir akan sedikit penuh karena jemaah Buddha datang untuk kebaktian. Momen ini bisa menjadi sangat menarik untuk diamati, terutama melihat tradisi dari Tiongkok di vihara.

Sepulangnya dari vihara di Watugong, mampirlah sejenak di Nissin Cafe yang terletak tak jauh dari lokasi Watugong. Nissin termahsyur sebagai produsen kue kering dalam kemasan yang sudah puluhan tahun menemani masyarakat di negeri ini untuk menerima tamu di setiap rumah. Nikmati ruangan cafe yang nyaman dan tentunya kue-kue yang disediakan dengan cita rasa tradisi dan kenyamanan berbelanja di toko kuenya.

Apabila Anda masih berkeinginan melihat bentuk vihara lain di Jawa Tengah maka kunjungi juga Vihara Avalokitesvara Sri Kukusrejo Gunung Kalong. Lokasinya tidak jauh dari lokasi Vihara Kwan Im, yaitu di Jalan Jogja-Solo 2 KM setelah Polres Semarang, Ungaran. Perhatikan tepat di sebelah kanan jalan terdapat papan nama bertuliskan Vihara Avalokitesvara Sri Kukusrejo Gunung Kalong.

 

PESAN / CARI TAKSI
di Surakarta (Solo) & Sekitarnya
Hubungi : KOSTI TAKSI SOLO
Phone : 0271-856300, 0815-6780-7777, 0813-9090-2900
WhatsApp : 0822-6417-9700
Pengaduan : 0271-857858
Info Tarif Kosti Tujuan Luar Kota / Daerah
Info Tarif Khusus penjemputan dari Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Solo-Surakarta

Jika ada pertanyaan tambahan atau anda butuh bantuan lebih lanjut, silahkan hubungi tim teknis kami.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar